Ragam

Cerita Ibu: Dongeng Anak Rangga dan Buah Kesambi

Dongeng Anak yang berjudul “Rangga dan Buah Kesambi” merupakan cerita dongeng yang diangkat dari cerita rakyat, dongeng ini biasanya menjadi cerita Ibu untuk meninabobokan anaknya. Salah satu wujud cinta kasih seorang ibu kepada anaknya, Ibu biasanya mendongengkan anaknya sebelum tidur dan salah satu cerita yang populer diceritakan adalah kisah si Rangga dan Buah Kesambi ini,, berikut ceritanya…
Cerita Ibu: Dongeng Anak Rangga dan Buah Kesambi
Cerita Ibu: Dongeng Anak Rangga dan Buah Kesambi
Cerita Ibu: Dongeng Anak Rangga dan Buah Kesambi
Pada zaman dahulu hiduplah seorang laki-laki setengah baya bersama seorang putranya yang bernama Rangga, mereka hidup hanya berdua di sebuah gubuk kecil di pinggir hutan, hidup penuh kekuranggan dan sangat miskin. Sang ayah setiap harinya bekerja sebagai pencari kayu bakar untuk dijualnya di pasar. Sedangkan putranya Rangga tidak bekerja dia adalah anak yang bandel, nakal tak pernah nurut pada ayahnya, namun ayahnya tetap saja menyayanginya dan selalu berusaha memenuhi segala kemauannya.
Pada suatu ketika Rangga melihat teman-temannya makan buah kesambi, liurnya terasa menetes memandangi teman-temannya memakan buah itu, timbul keinginannya untuk memakannya juga, dengan segera dia pulang ke rumahnya dan menemui ayahnya…
“Ayah, aku ingin sekali makan buah kesambi, belikanlah buatku ayah” kata Rangga saat ia menemui ayahnya.
“Saat ini ayah belum punya uang nak, ini saja ayah baru mau pergi mencari kayu bakar” jawab sang ayah.
“Tapi aku sangat ingin ayah,,, tadi aku melihat teman-temanku memakan buah itu, ileran aku melihatnya Yah” tukasnya lagi.
“Ya sudah besok sajalah, sepulang ayah dari pasar, ayah akan membawakannya buat mu” jawab ayah sambil tersenyum.
“Aku mau sekarang Yah… aku tak bisa menunggu sampai besok!!” kata rangga dengan suara ketus.
“Tapi hari ini ayah belum punya uang Nak,, sabar dulu ya… besok pasti ayah belikan” jawab sang Ayah berusaha menenangkan rangga.
“Hari ini ya hari ini Yah, pokoknya aku mau sekarang!!” jawab rangga marah-marah kepada Ayahnya.
“Baiklah, karena Ayah tak punya uang maukah rangga memetiknya sendiri di dalam hutan sana? disana banyak pohon kesambi dengan buah yang lebat” kata Ayah sambil menunjukkan arah ke hutan.
“Benarkah Ayah?? aku mau, aku mau” jawab rangga senang, sambil membayangkan banyaknya buah kesambi yang akan dia bawa pulang nanti dan akan dipamerkannya kepada teman-temannya.
Ayah pun berkata lagi “Tapi tempatnya jauh sanyang, di tengah hutan sana”
“Gak apa-apa ayah, aku mau kesana sekarang juga” lanjutnya lagi
“Di dalam hutan sana ada raksasa nak” kata ayah lagi
“Aku gak peduli Yah, pokoknya aku harus mendapatkan buah itu sekarang!!” jawab rangga mulai em0si lagi.
“Baiklah kalau itu mau kamu Nak, kita akan kesana sekarang tapi ayah ambil air minum dulu untuk bekal kita diperjalanan” kata ayah sambil mengisi botol air minumnya.
Ayah dan Rangga pun berangkat menuju hutan, tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka selama berjalan, tapi ditengah perjalanan sang Ayah bertanya pada Rangga “Apa kamu tidak capek Nak, kita istrahat saja dulu”
“Gak usahlah Yah, aku ingin segera menemukan buah itu” jawab rangga terus melanjutkan perjalanan.
beberapa saat kemudian Ayahnya bertanya lagi “Perjalanan kita masih cukup jauh Rangga, apakah kamu tidak ingin mengundurkan niatmu itu?”
“Tidak!!” jawab rangga tegas “Apa yang aku inginkan harus aku dapatkan Yah” lanjutnya.
Sang Ayah sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, meski sedih namun sang Ayah tetap melanjutkan perjalanannya ketengah hutan untuk mencari pohon kesambi.
Tak terasa akhirnya mereka berdua sampai juga di tempat pohon kesambi tersebut, ada banyak pohon kesambi dan berbuah sangat lebat, hati Rangga sangat senang, dia tersenyum-senyum sendiri melihat buah kesambi yang sangat banyak itu dan tanpa menunggu lama ia langsung memanjat pohon kesambi tersebut.
“Baiklah kamu silakan menikmati buah kesambi itu, Ayah akan pergi mencari kayu bakar untuk di jual besok” kata ayah memalingkan pandangan rangga dari buah kesambi.
“Oke Yah, pergilah aku akan puas-puasin dulu memetik buah kesambi ini” jawabnya sambil melihat ayahnya ke bawah, karena dia sudah berada di atas pohon kesambi tersebut.
Ayahnyapun pergi, jauh… dan menghilang dari pandangan… Tanpa disadari hari sudah mulai gelap, rangga pun sudah puas memetik dan memakan buah kesambi, namun sang Ayah belum datang juga.
Detik-detik berlalu, hari semakin gelap, rasa takutpun hadir menghampiri Rangga, gelisah menunggu kedatangan ayahnya, ia pun memanggil sang ayah.
“Ayaaahhhh…. Ayaaahhhh….” panggil Rangga
“huuuuuuuu….” suara dahan pohon tertiup angin, namun Rangga mengira itu adalah ayahnya.
“Itu sahutan Ayahku” gumannya, diapun memanggil ayahnya lagi
“Ayaahhh,,, Ayaaahhhh…”
“huuuuuuuu……..” lagi-lagi suara angin semakin kencang
Rangga semakin takut, hari sudah gelap, tak ada penerangan apapun yang dia bawa, hanya cahaya bulan yang samar-samar menerangi jalannya. Sekali lagi rangga memanggil Ayahnya.
“Ayahhh…. dimana Ayahhh…. aku takut Yahh…” panggilnya terisak, Rangga mulai menangis ketakutan, sang Ayah tak kunjung datang.
“Ayahhh… jangan tinggalin Rangga Yah,,, rangga minta maaf, rangga janji gak akan menjadi anak nakal lagi, rangga gak akan bandel lagi, rangga akan mematuhi semua perintah Ayah” teriak Rangga sambil terus menangis.
Tapi penyesalan tinggalah penyesalan, kata maaf dan penyesalan Rangga tak terdengar oleh Ayahnya. Ayah sudah meninggalkan Rangga karna tak sanggup lagi mengurus anak yang nakal dan tidak berbakti pada orang tua.
“Ayaaaaahhhhhhhhhhhhh” Rangga berteriak memanggil ayahnya lagi, namun yang datang bukan ayahnya, akan tetapi raksasalah yang muncul dan menerkam Rangga, akhirnya tamatlah riwayat si Rangga.
***
Nahh itulah kisah si “Rangga dan Buah Kesambi”, semoga cerita ini bisa bernilai manfaat bagi para pembacanya. Terimakasih ^_^
https://cintai-wanita.blogspot.com/

Tinggalkan Balasan

%d