Kumpulan Puisi Cinta Romantis Untuk Kekasih
Kenangan Cinta
Aku merasa cerita hidup takkan sempurna
Bila tanpa menuliskan kisah cinta
Karena satu cinta yang tersaji
Akan mengikat hati dan takkan rapuh
Bila dua hati yang merayu
Untuknya satu cinta tak akan berganti
Walau pun yang merayu adalah bidadari
Tak dapat dimunafikkan rasa pada satu sapa dan satu raga
Yang tak mampu untukku sekadar kupalingkan
Karena tiap helaan napasnya terasa begitu harum,
Senyum manisnya menyejukkan jiwa…
Malam yang terlarut terus saja merajai mega
dan aku hanya bisa memandangi bintang-bintang dari balik jendela
hingga tak terhitung banyak bintang yang terlewat
Meski hinaan angin selalu saja menghempaskan
dan tegur dari senyawa lain yang terus menggoda
Membuyarkan lamunanku
Tentang cinta, aku dan dirimu….
**
Ketika Suatu Senja
Seringkali “sendiri” memanggilku untuk kembali
Menelusuri tiap relung dalam hati.
Aku adalah bias penuh warna,
Dari serpihan kristal kaca.
Tak perduli bagaimana mencoba menyusunnya,
Tetap saja makin berserakan tak terhingga
Ku sadar pada awalnya,
Manusia datang hanya seorang diri,
Dan apabila di pertengahan merasa sendiri,
Itulah saat menelaah jejak,
Sebagai jalan untuk kembali.
Sampai jua pada rumah sepertiga malam,
Dimana telah tertutup pintu rencana
Dan pintu hikmah kembali dibuka
Ketika suatu senja berlukis kemarau mengering
Engkau bertutur tentang liku hidup
Penuh senyap dan sinar redup
Kubilang, “Itu masa lalu, segeralah berpaling!”
Dan ketika senja dengan angin pengirim dingin
Tiang-tiang kokoh itu menjadi saksi
Bahwa hidup tak harus terus diratapi
Tidak selalu datang apa yang kita ingin
Namun, saat senja dan daun-daun bougenvile berguguran
Kepastian bukan milik manusia
Melainkan Allah-lah yang menetapkan
Sebanding kekhusyukan dalam berusaha
Ketika suatu senja dan saat musim enggan beranjak
Kehidupan akan selalu menyisakan jejak
Bahagia yang membuat kita lupa
Atau lara yang menyadarkan, pun sebaliknya
Ketika senja itu, saat matamu berkaca-kaca
Kukatakan, aku bukan siapa-siapa
Bukan malaikat, bukan juga dewa
Akan selalu ada yang tak sempurna
Dan saat senja itu, ingin ku hentikan waktu
Lalu kuhadiahkan sepotong senja itu
Untukmu, ya hanya untukmu
Kekasih ku….
**
Puisi Cintaku Untukmu
Tuhan….
Kenapa otak ini terus memikirkannya
Kenapa mata ini slalu saja memandanginya
Kenapa bibir ini suka tersenyum sendiri
Dan entah kenapa hati ini terus menyimpan namanya
Tuhan….
Apakah aku sedang jatuh cinta?
Jatuh cinta padanya
Inikah saat berseminya cinta pertama?
Tuhan….
Hati ini mencintainya
Sungguh mencintainya
Aku tak ingin kehilangannya
Aku tak bisa melupakannya
Tuhan….
Izinkan aku mencintainya
Mencintainya dalam hati
Walau waktu masih melarangnya
Walau orang tua tak mengizini
Dan walaupun agama mengharamkannya
Biarkan ia tak tau,
Tentang isi hati dan perasaan ku
Hanya kau dan aku yang tau
Tentang puisi cintaku untukmu
**